-
?max-results="+numposts5+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=recentarticles1\"><\/script>");
Featured
Featured
Gallery
Technology
Blogger news
Games
Recent Posts
Thursday, March 5, 2020
Manfaat Dari Pada Bermacam-macam Jahe
Manfaat jahe merah Riset membuktikan bahwa manfaat jahe merah untuk kesehatan adalah peluruh kentut (karminatif), antimuntah, pereda kejang, antipengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, antiperadangan, antimikroba dan parasit, antipiretik, antirematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu.
Jahe merah paling sering diolah menjadi minuman yang dapat menghangatkan badan saat cuaca hujan. Namun, ada lain manfaat jahe merah untuk kesehatan yang dapat Anda rasakan, berikut beberapa di antaranya:
1. Menyembuhkan masalah pernapasan Penelitian yang diterbitkan dalam PubMed Central Journal of Ethnopharmacology menyebutkan, kandungan antivirus pada jahe mampu menyembuhkan masalah pernapasan karena infeksi virus. Inilah yang mungkin membuat jahe merah banyak dicari saat ini.
2. Sifat antiradang Efek antiradang jahe dikarenakan kandungan di dalamnya, yakni gingerol, gingerdione, dan zingeron yang menghambat prostaglandin yang merupakan mediator radang. Efek tersebut sama dengan efek antiradang dari asam mefenamat dan ibuprofen yang merupakan golongan obat antiradang nonsteroid (NSAIDs).
3. Mengatasi gejala osteoartritis Studi lain yang dilakukan di Iran dan Amerika Serikat membuktikan bahwa jahe memiliki efek yang sama dengan ibuprofen dalam mengatasi gejala-gejala osteoartritis, termasuk rasa nyeri. Konsumsi jahe merah terbukti mengurangi sakit pada lutut karena tanaman ini memang bersifat antiradang.
4. Memperbaiki gairah seksual Jahe merah dikenal sebagai obat tradisional yang kerap digunakan untuk memperbaiki disfungsi seksual. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, jahe merah yang diolah menjadi minyak esensial memang bisa bertindak sebagai afrodisiak dengan meningkatkan libido seseorang, meski efeknya tidak sedahsyat pasak bumi.
Berbicara tentang jahe merah, kualitas jahe merah yang ditanam di pulau Jawa, menurut ahli gizi komunitas Dr. dr. Tan Shot Yen, memiliki perbedaan dengan jahe merah yang ditanam di luar pulau Jawa, apa lagi luar negeri. Perbedaan kualitas ini dipengaruhi oleh usia tanam dan kondisi tanah untuk menanam. "Jadi enggak bisa sembarangan, jahe disebut bermutu kalau umur jahenya berbeda.
Makanya dibilang (jahe berkualitas) itu jahe tua, tapi seberapa tua," kata Tan dalam siaran langsung bersama Skata, gerakan yang mendukung perencanaan pernikahan, keluarga, dan pendidikan anak Indonesia, Kamis (5/3/2020).
Hal kedua yang memengaruhi kualitas adalah kondisi tanah untuk menanam. "Jadi, mineral yang ada di tanah berbeda, kalau diserap oleh (tanaman dengan) genus, familia, spesies yang sama, itu akan memberikan sesuatu yang berbeda," ungkap Tan. Dalam kesempatan itu Tan mengingatkan bahwa kita tinggal di negara tropis dan lembab. Hal ini mengakibatkan adanya risiko jamur yang sangat tinggi dan dapat berdampak pada kesehatan.
"Jadi hati-hati dengan jamu yang bikin sendiri, Anda potong-potong kemudian racik sendiri. Karena apa? Jamur pada tanaman yang kalian bilang herbal, itu berisiko menimbulkan aflatoksin," terang Tan. Aflatoksin merupakan senyawa metabolit sekunder yang bersifat toksik, diproduksi oleh strain tertentu jamur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus.
Aflatoksin mengakibatkan aflatoksikosis pada manusia atau ternak karena menghirup atau mengkonsumsi makanan atau pakan terkontaminasi aflatoksin dalam kadar yang tinggi. Tan menuturkan, aflatoksin berdampak toksik pada liver.
"Beberapa orang yang memang rajin minum jamu, terutama jamu godogan yang tidak melalui suatu prosedur hygine, safety, itu arahnya ke sana (liver)," kata Tan.
Cara mengolah jahe merah Manfaat jahe merah tersebut di atas bisa Anda dapatkan dengan berbagai cara mengolah sesuai selera Anda.
Ada yang menggunakan jahe merah sebagai acar jahe, namun olahan yang paling populer adalah menjadikan rimpang jahe ini sebagai bahan baku minuman, seperti wedang jahe, sekoteng, bandek, jamu, sirup, dan lain-lain.
Berikut salah satu cara mengolah jahe merah untuk dijadikan wedang jahe. Pertama, siapkan bahan-bahan berupa 400 ml air, 100 gram jahe, 1 ruas jari kayu manis, 1 batang serai, dan 3 sendok makan gula jawa (sisir).
Cara membuatnya adalah sebagai berikut: Ambil batang serai dan geprek Siapkan kayu manis Didihkan air, masukkan jahe, serai, kayu manis Masak dengan api kecil, masukkan gula jawa Cek rasa dan sajikan. Minuman jahe merah juga sudah banyak diolah menjadi berbagai produk siap seduh. Anda juga bisa menambahkan bahan lain pada minuman jahe merah, seperti susu maupun kembang tahu.
Source : https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/06/123346923/gara-gara-corona-jahe-merah-ludes-di-pasar-apa-saja-manfaatnya?page=all#page4.
Penulis : Gloria Setyvani Putri
Editor : Gloria Setyvani Putri
Tuesday, March 26, 2019
Wednesday, March 20, 2019
8 Pantangan Makanan untuk Penderita Batu Ginjal
Ginjal merupakan tempat disaringnya racun dan bahan berbahaya lainnya yang masuk dalam tubuh. Ketika makanan yang kamu konsumsi berisi banyak racun, maka racun ini akan mengendap di ginjal dan lama-kelamaan membentuk penyakit batu ginjal. Sayangnya, banyak orang yang tak menyadari gejala penyakit batu ginjal sedari awal. Sehingga batu ginjal membesar dan bertambah parah. Pola makan yang buruk juga semakin membuat penyakit ini menggawat.
Dilansir dari boldsky.com, berikut adalah beberapa makanan yang justru malah memperburuk penyakit batu ginjal.
Bayam
Berdasarkan Dr Deepshikha Agarwal, seorang ahli nutrisi dan diet di India, penderita batu ginjal sebaiknya menghindari mengonsumsi bayam. Bayam mengandung oxalate yang bisa mengikat kalsium dan membentuk kristal kalsium oxalate atau batu ketika ginjal memproduksi urine.
Tomat
Tomat juga sayuran yang mengandung banyak oxalate. Tomat biasanya dikonsumsi secara langsung atau terkandung dalam masakan.
Cokelat
Suka cokelat? Jika kamu bermasalah dengan batu ginjal, cokelat adalah pantangan terbesar. Cokelat juga diketahui mengandung oxalate yang bisa membuat keadaan ginjal semakin parah akibat batu ginjal.
Teh
Teh memang merupakan salah satu minuman sehat yang kaya manfaat untuk kesehatan. Namun jika kamu menderita batu ginjal, sebaiknya hindari minum teh. Minum teh akan membuat batu ginjal semakin membesar dan menyebabkan berbagai macam komplikasi.
Makanan laut
Orang yang memiliki batu ginjal sebaiknya berhati-hati saat makan makanan laut. Beberapa makanan laut banyak mengandung zat bernama purines. Purines dalam tubuh bisa meningkatkan produksi asam urat yang pada gilirannya memicu terbentuknya batu asam urat.
Makanan asin
Mengonsumsi terlalu banyak saja sudah tak baik untuk kesehatan orang yang normal, apalagi orang yang bermasalah dengan batu ginjal. Sangat penting untuk membatasi konsumsi garam dan makanan asin setiap harinya.
Ini karena garam mengandung sodium yang menyebabkan terlalu banyaknya pengeluaran kalsium pada urine yang diolah oleh ginjal. Dan kelebihan kalsium ini akan mengikat oxalate yang ada dalam makanan untuk kemudian menyebabkan pembentukan batu ginjal. Karena itu, sebaiknya hindari makanan yang banyak mengandung garam.
Selain makanan di atas, juga hindari makanan lain seperti jambu, kacang tanah, ubi jalar, dan buah bit. Gantikan makanan-makanan tersebut dengan makanan dan minuman lain yang lebih sehat seperti air mineral, jus lemon, air kelapa, dan makanan lainnya yang bisa mencegah terbentuknya batu ginjal. [feb]
https://www.merdeka.com/sehat/6-makanan-ini-justru-bikin-penyakit-batu-ginjal-memburuk.html
Thursday, January 24, 2019
Romo Yans Sulo: Berguru kebajikan dan kebijaksanaan dari seorang Jokowi
Romo Yans Sulo:
Berguru kebajikan dan kebijaksanaan dari seorang Jokowi
=Remah-remah dari 'cielito lindo' (surga kecil) Makale=
(Jokowidodo, manusia langka yang dilahirkan di Asia)
Para sahabat, Anda jangan memberiku predikat "kampanye" ketika aku menyorot nama presiden Republik Indonesia (Jokowidodo), Karena mamang aku sedang tidak untuk kampanye. Tetapi aku hanya ingin belajar daripadanya bagaimana hidup bersama. Bukan belajar membangun puluhan ribu kilo meter jalan raya dari Sabang sampai Merauke. Bukan pula belajar membangun bandara dan sumber energy. Bukan belajar bagaimana menjadikan bangsa ini pemilik tambang emas di Papua yang berpuluh-puluh tahun dibungkus oleh bangsa asing dengan nama tambang "tembaga". Bukan belajar bagaimana menyamakan harga bensin yang sama dari Sabang sampai Merauke. Bukan pula belajar bagaimana membangun rel kereta api dan atau membangun bendungan dan pasar tradisional yang membantu rakyat negeri ini merai kesejahteraannya.
Aku hanya ingin berguru kebajikan daripadanya. Iya, berguru kebajikan dan kebijaksanaan dari seorang manusia langka yang terlahir di negeri ini.
Aku ingin belajar melihat manusia sebagai mahluk yang luhur dan mulia.
Aku ingin belajar memberikan hak kepada yang memiliki hak dan belajar menuntut kewajiban bagi mereka yang memiliki kewajiban.
Aku ingin belajar bagaimana keluar dari zona aman, dengan menjadikan diri sebagai rahmat bagi sesama.
Belajar menahan godaan nafsu kekayaan di tengah zaman keserakahan.
Belajar ugahari di tengah negeri yang berlimpah susu dan madunya.
Serta aku ingin belajar bagaimana menjadi manusia yang beriman, jujur, bersih, rendah hati, dan kesatria, sebagaimana yang diajarkan oleh leluhur kami manusia Toraja sendiri: "Lobo'ko ammu kasalle, manarangko ammu kinaya, bidako ammu barani. Langngan-langngan oi sangbara'mu membulean pole' oko. Ammu tang disirantean, tenko to pasareongan".
Jokowi, sebuah nama yang lagi menjadi perbincangan seantero dunia. Nama yang seolah-olah mengakar dalam kedamaian di hati rakyat negeri ini. Nama yang tidak angker dan sekeramat nama-nama para penguasa yang lain di muka bumi, namun karya-karyanya mewarnai seluruh sudut nusantara. Namun aku tidak ingin berguru soal nama, pun pula tidak soal karya-karyanya. Tetapi aku ingin berguru daripadanya soal kebajikan dan kebijaksanaannya.
Ia dicacimaki namun tidak merasa sakit.
Dihina namun tidak merasa hina dan marah. Difitnah namun tetap tersenyum.
Direndahkan namun semakin bersinar bagaikan bintang kejora.
Di"kafir"kan namun semakin beriman.
Dibenci namun semakin dicintai.
Aku sungguh-sungguh kagum kepadanya. Dalam hati aku bertanya, mahaguru seperti apakah yang telah mendidiknya bisa "hadir" seolah-olah seorang nabi.
Aku sungguh-sungguh kagum kepadanya. Dan sekali lagi dalam hati bertanya, rahim seperti apakah yang telah mengandungnya sehingga dia bisa "lahir" bagaikan manusia ajaib, yang sanggup membalas cacian dengan pujian, membalas hinaan dengan doa sucinya, membalas fitnahan dengan canda tawanya.
Sungguh, aku sungguh-sungguh kagum kepada pribadinya yang agung dalam kesederhanaan. Dia yang tidak larut dalam pujian ketika disanjung, dan tetap tegar penuh semangat bekerja ketika direndahkan. Kagum kepadanya bagaimana ia memilah dan memilih para menterinya yang sungguh-sungguh memiliki hati untuk bangsa ini, dan tidak segan-segan memecat para pecundang bangsanya saat mulai menunjukkan tanda-tanda tidak becus dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Aku lalu berpikir, mungkinkah sosok seperti dia itukah yang disebut sebagai manusia yang sungguh selesai dengan persoalan dirinya, yang tidak lagi berfikir tentang dirinya ketika orang justru ramai-ramai mendiskreditkannya?
Mungkinkah sosok seperti dia itukah yang disebut sebagai manusia yang tidak sibuk dengan pujian dan hinaan karena di benaknya hanya ada pengabdian diri yang total?
Mungkinkah sosok seperti dia itukah yang disebut sebagai manusia bijak nan arif yang tidak pusing dengan segala label negatif yang dituduhkan atasnya?
Aku pun lalu berfikir, apakah orang-orang yang menghina dan membenci orang bersih yang setulus dan sesuci dia ini tidak akan terlempar ke tubir lembah kekwalatan dan kedurhakaan seperti "keyakinan kuno" agama-agama suku di negeri ini sebelum agama-agama dari luar sana hadir di nusantara?
"Tuan presiden" (izinkan aku menyapa bapak dengan sapaan "tuan presiden"), tolong ajarkan kepadaku rahasia di balik "keunikan" pribadimu yang penuh misteri itu.
Ajarkanlah kepadaku rahasia tersenyum penuh keramahan ketika difitnah dan dihina. Ajarkanlah rahasia mendoakan ketika dicacimaki.
Ajarkanlah kepadaku rahasia mengampuni ketika disakiti.
Ajarkanlah kepadaku rahasia mencintai ketika dibenci.
Ajarkanlah kepadaku rahasia memuji ketika dicela.
Ajarkanlah kepadaku rahasia memikirkan orang lain ketika orang lain sibuk memikirkan dirinya sendiri.
Ajarkanlah kepadaku mencipta hati dan budi yang suci walau diteriaki peka-i.
Ajarkanlah k epadaku bagaimana b erdoa siang dan malam untuk bangsa ini dan bagi mereka yang hendak menjadikannya negeri sapi perahan.
Ajarkanlah kepadaku untuk mengambil rupa rakyat biasa ketika jabatan penting berada di pundakku. Karena engkau yang walaupun orang nomor satu di negeri ini rela mengambil rupa dan hidup seperti kami rakyatmu. Duduk, makan, dan tidur di bawah tenda darurat. Engkau sungguh-sungguh berhati mulia dalam kesahajaanmu. Engkau yang yang tidak pernah memikirkan kejahatan dan kehancuran bangsa ini sedetikpun dalam hidupmu.
Akupun ingin memiliki cinta yang membara untuk bangsa ini seperti cinta yang tuan presiden berikan untuk negeri ini.
Akupun ingin bekerja untuk anak-anak bangsa dalam tugasku yang penuh cinta kasih seperti tuan presiden bekerja dalam tugasmu yang penuh cinta kasih.
Akupun ingin tersenyum tanpa dendam kepada orang-orang yang mencacimaki diriku seperti tuan presiden tersenyum tanpa dendam kepada mereka yang membencimu.
Akupun ingin membawa dalam doa suciku nama-nama mereka yang membenciku di hadirat Allah yang mahabesar seperti tuan presiden menyebut nama-nama mereka yang tidak mengakui karya-karyamu.
Akupun ingin memikirkan orang lain ketika orang lain sibuk memikirkan dirinya sendiri seperti yang tuan presiden buat untuk negeri ini.
Akupun ingin hidup untuk memberi dan bukan untuk diberi seperti yang tuan presiden buat untuk negeri ini.
Tuan presiden, Bapak Jokowidodo, izinkan aku belajar kebajikan dan kebijaksanaan darimu walau sudah pasti engkau akan keberatan kusebut sebagai orang bijaksan nan arif.
Tetaplah memancarkan pesona kebajikan dan kebijaksanaanmu bagi negeri ini dan bagi dunia.
Biarkanlah doa-doa sucimu dan doa-doa rakyatmu yang setia menfuatkanmu selalu untuk tetap tersenyum bagi kaum sebangsamu sendiri yang mencacimu, menghinamu, menfitnahmu, dan merendahkanmu.
Biarkanlah kesahajaan dan kesederhanaanmu memancar dalam keagungan bangsa ini.
Biarkanlah kerendahan hatimu menyejukkan hati yang beku karena keserakahan harta dan kuasa.
Biarkanlah cinta abadimu untuk negeri ini terukir indah dalam karya-karyamu dari Sabang sampai Merauke.
Dan biarkanlah aku tetap berguru kebajikan dan kebijaksanaanmu, Karena engkau sungguh-sungguh seorang manusia yang penuh kebajikan dan kebijaksanaan titisan nusantara jaya. Bapak Jokowidodo, terima kasih telah "hadir" bagiku sebagai sosok teladan dalam kebijaksanaan dan guru dalam kehidupan bersama. Semoga umurmu panjang dan sehat selalu. Doaku menyertaimu selalu wahai presiden kami dan guru shopie-ku. *
Makale - Tana Toraja, Medio Sept' 2018
R. D. Yans Sulo Paganna'.
(Penulis: Toraya Tondokku Nusantara Negeriku)
Tuesday, January 1, 2019
Menjadi Manusia Modern
Manusia modern sering diartikan sebagai manusia yang mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam menjalani kehidupannya, tidak lagi tergantung pada alam. Manusia modern diartikan juga secara fisik yaitu dimana manusia sudah mampu menghasilkan secara massal produk-produk untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, tidak hanya mengambil hasil dari alam.
Pengertian yang paling jelas diungkapkan oleh Alex Inkeles dalam “Becoming Modern: Individual Change in Six Developing Countries” (Harvard University Press; 1974), pengertian manusia modern adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam menjaga kelangsungan hidupnya.
Alex Inkeles adalah seorang psikolog sosial Amerika dan Guru Besar dari Harvard University yang lahir pada 4 Maret 1920 di Brooklyn, New York dan meninggal 9 Juli 2010.
Ciri-ciri Manusia Modern
Sebagai manusia modern, seseorang harus memenuhi ciri-ciri yang berkaitan dengan semangat, cara merasa, cara berpikir, dan cara bertindak yang modern.
Beberapa ciri-ciri manusia modern menurut Alex Inkeles adalah:
- Terbuka yaitu memiliki kesediaan untuk menerima pengalaman baru dan terbuka bagi pembaharuan dan perubahan.
- Memiliki kesanggupan untuk membentuk atau mempunyai pendapat mengenai sejumlah persoalan dan hal-hal yang timbul di sekitarnya, ingin tahu tentang dunia, tidak menutup diri terhadap urusannya sendiri atau masalah-masalah komunitasnya sendiri, toleran terhadap pluralisme, tidak lari dari hal lain.
- Berorientasi waktu kekinian dan masa depan, bukannya masa lampau.
- Memiliki keyakinan bahwa seseorang dapat mengendalikan lingkungan dan yakin bahwa orang dapat belajar untuk menguasai alam dalam batas tertentu, bukan dikuasai seluruhnya oleh alam.
- Sadar akan harga diri orang lain dan bersedia menghargainya sesuai Nilai Hidup Manusia.
- Memiliki perhatian pada pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan, percaya pada penjelasan rasional.
Ciri-ciri yang diungkapkan oleh Alex Inkeles adalah perwujudan manusia tersebut di tengah perkembangan dunia saat ini yang sarat dengan conflict of interest, perubahan teknologi yang cepat, demokratisasi, hak asasi manusia, dan semakin terbatasnya sumber daya alam.
Manusia modern mampu menghadapi tantangan dan memecahkan masalah yang muncul dalam menjalankan peran dan fungsinya. Untuk itu harus memiliki semangat, cara merasa, cara berpikir, dan cara bertindak yang modern. Sikap siap menerima pembaharuan dan perubahan, berorientasi waktu kekinian dan masa depan, dan keyakinan harus belajar untuk menguasai kompetensinya merupakan karakteristik yang harus melekat pada diri manusia modern. Baca Sikap Optimis dan Pesimis.
Tidaklah mengherankan jika saat ini tuntutan terhadap kompetensi manusia modern semakin tinggi, Lebih dari pada itu, bukan hanya sekadar kompetensi, namun semangat kerja, cara pandang, cara merasa dan cara bertindak manusia modern harus dibangun secara baik agar mampu menghadapi tantangan dan hambatan yang dihadapi organisasi dalam menjalani dinamika perubahan zaman.
Pengertian Ego, Egois, Egoisme, Egoistis dan Egosentris
Manusia, seringkali membangun perlindungan dalam kecongkakan yang dipicu ego. Mereka mengira ego itu kekuatan. Ego, pada kenyataannya, hanyalah kelemahan buat menyelubungi perasaan rendah diri. Mereka merasa dibutuhkan, dihormati, dicintai, dan diharapkan.
Apa sih yang dimaksud dengan ego? Pengertian ego adalah persepsi dan konsepsi individu tentang kepribadian dan harga diri sendiri, yang selanjutnya dapat mempengaruhi keyakinan dirinya dalam berhubungan dengan dunia kenyataan.
Sebenarnya ego sulit untuk dijelaskan atau digambarkan. Ego individu sulit ditentukan karena ego bukanlah satu hal yang spesifik dan terdiri dari banyak keyakinan berbeda yang diperoleh seseorang atas hidupnya. Keyakinan itu bisa beragam dan bahkan kontradiktif. Selain itu, ego setiap orang berbeda.
“Memiliki ego” biasanya dikaitkan dengan arogansi dan merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang berpikir bahwa mereka lebih baik daripada yang lain. Namun ini hanya satu bagian dari ego. Seseorang mungkin memiliki beberapa ego yang positif dan beberapa ego negatif. Keyakinan negatif tentang diri seseorang akan membentuk ego negatif, sementara pikiran positif akan membentuk ego positif kita. Keyakinan negatif dan positif itu secara bersama membentuk ego.
Salah contoh yang berkaitan dengan ego adalah dalam permainan sepak bola . Pemain yang memiliki ego tinggi menciptakan kesenjangan dalam hubungan antar pemain. Ego tinggi membuat seorang pesepakbola mudah melukai orang lain. Orang yang suka melukai pun akan lebih mudah terluka. Menampilkan ego, apalagi secara demonstratif, akan memancing dan mengusik ego orang lain.
Ego mengobarkan semangat persaingan dan saling menjatuhkan. Ego melahirkan pesepak bola sombong terang-terangan maupun tersembunyi. Ego membuat orang berfokus secara defensif pada kebutuhan diri sendiri. Pemain sepak bola adalah watak kita di dunia nyata. Kebalikan dari egoisme adalah Tingkah Laku Altruistik.
Pengertian Egois, Egoisme, Egoistis dan Egosentris
Secara singkat pengertian istilah-istilah yang berkaitan dengan ego, sebagai berikut:
- Egois adalah orang yang selalu mengutamakan atau menonjolkan kepentingan dirinya sendiri .
- Egoisme adalah sikap (kelakuan) yang didasarkan atas dorongan kepentingan diri sendiri atau menganggap diri sendiri lebih penting daripada kepentingan orang lain. Dalam filsafat, egoisme merupakan teori tentang segala perbuatan atau tindakan selalu disebabkan oleh keinginan untuk menguntungkan diri sendiri.
- Egoistis (egoistik) adalah hal yang berkenaan dengan orang yang mementingkan diri sendiri.
- Egosentris (egosentrik) adalah sifat yang menjadikan diri sendiri sebagai titik pusat pemikiran (perbuatan); berpusat pada diri sendiri (menilai segalanya dari sudut diri sendiri).
Dalam pergaulan sosial, individu yang hanya fokus kepada kebutuhannya sendiri lambat laun akan diliputi perasaan sengsara, dan tanpa daya. Karena, sejatinya manusia adalah makhluk sosial. Ia tidak bisa hidup sendiri. Manusia memiliki kebutuhan untuk bersosialisasi dengan sesamanya.
Wednesday, December 26, 2018
Dan hampir semua orang tidak paham, bahwa REAKSI PRIMITIF CROC BRAIN TIDAK DAPAT DIHADAPI DENGAN DATA
Karena ilmu kejiwaan seperti yg dipakai oleh Trump/Pres.AS saat pippres, mereka bicara tanpa intelektual yg mereka miliki, namun bicara/berprilaku seperti hewan/binatang buas di hutan belantara. Dibawah ini adalah ilmu jiwa yg menghancurkan intelektual yg mereka miliki seperti kita.
"HYPNOWRITING an CROC BRAIN"
(Haryoko R. Wirjosoetomo)
Ada hal menTVarik yang saya temukan dalam Expert Sharing tentang Literasi Digital di kantor Kementerian Kominfo beberapa waktu lalu, di mana saya menjadi salah satu pembicaranya.
Seluruh hadirin di ruang pertemuan tersebut adalah sarjana dari berbagai Universitas ternama di Indonesia.
Tentu saja mayoritas hadirin adalah Alumni Universitas Gadjah Mada, karena acara tersebut sebenarnya digagas hanya untuk anggota grup Kagama Virtual saja.
Jika pada akhirnya mengundang peserta dari luar grup, semata karena Kementerian Kominfo tertarik dengan materi yang akan kami sharingkan dan memutuskan untuk menanggung seluruh biaya pelaksanaannya.
Nah, apa yang menarik bagi saya?
Ternyata 100-orang lebih di ruangan tersebut, bahkan sesama Pembicara lain juga, tidak menyadari bahwa sebagian terbesar status-status atau meme-meme di media-sosial yang menimbulkan kontroversi memang di-desain secara khusus untuk memicu perdebatan, percekcokan, silang sengkarut orang ramai.
Targetnya menciptakan Segregasi Sosial berdasarkan kelompok; membangun dan mengentalkan sikap ingroup-outgroup dalam masyarakat.
Tujuan akhirnya?
Menciptakan Kelompok Pendukung politik yang fanatik, pemarah dan 'Kebal terhadap Data dan Fakta' yang disodorkan kepadanya.
Kok bisa? Bisa saja..., bisa sekali!
Dengan cara bagaimana?
Menggunakan teknik Hypnowriting!
Bagaimana saya bisa bicara demikian?
Karena saya mengetahui teknik tersebut, menguasainya dengan baik dan sudah lama menggunakannya untuk keperluan wawancara investigasi.
Pertanyaan berikutnya, "Siapa orang-orang yang menggunakan Teknik Hypnowriting di atas?"
Para Cyber-Army kedua kubu-politik yang bersaing, baik di kubu-Pemerintah maupun Oposisi!
Mereka (para Cyber Army), bisa relawan, bisa pula orang profesional, tentara-Cyber sewaan, Cyber-Mercenaries.
Apa yang disasar?
CROC BRAIN manusia, dimana Security/Insecurity Feeling berada.
Kedua jenis perasaan tersebut adalah Basic Instinct, Landasan Survival Spirit Manusia.
Cara menguliknya bagaimana?
Dengan mendesain narasi-narasi dan gambar-gambar yang disisipi Pesan Subliminal, yakni 'Pesan Tersembunyi'.
Pesan tersembunyi tersebut berupa Pesan yang tidak akan ditangkap oleh Neo-Cortex di mana pikiran Kritis dan Logika berada, namun langsung menusuk ke Croc Brain!
Contoh nyata,
Apa (yang jadi) target menggembar-gemborkan isu 10 juta naker-Cina masuk ke Indonesia?
Rasa takut kehilangan pekerjaan, rasa takut tidak-kebagian lapangan kerja, rasa takut menganggur.
Konsekuensinya?
Reaksi-Primitif pun akan langsung terpicu pada saat Croc Brain merasa terancam.
Dan hampir semua orang tidak paham, bahwa REAKSI PRIMITIF CROC BRAIN TIDAK DAPAT DIHADAPI DENGAN DATA.
Silahkan Anda berbusa-busa menyangking Data satu gerobak dari sumber-sumber yang kredibel..., percumaaa Saudara... Kenapa?
Karena, DATA, hanya bisa dicerna oleh otak modern, Neo Cortex, bukan oleh Croc Brain.
Jadi, terjawab sudah keheranan Anda soal kebal-data itu kan?
Lalu bagaimana menghadapinya?
Silahkan sajikan Data, ga masalah.
Hanya saja sejak sekarang, sebaiknya Anda mesti membangun kesadaran bahwa Data tersebut tidak untuk mereka yang kebal data!
Tapi untuk memelihara kewarasan orang lain yang masih mengedepankan Neo Cortex-nya untuk berpikir.
Itu target yang harus Anda bidik.
Cinere, 11 Juni 2018
Haryoko R. Wirjosoetomo
Tulisan ini pada awalnya saya buat khusus untuk kerabat Kagama Virtual.
Atas permintaan rekan-rekan grup tersebut, saya tulis di wall pribadi agar bisa di share kepada kerabat lain yang bukan alumni UGM.
Mulai ngerti kan kita kenapa orang-orang pinter bisa kena hal-hal yang gak masuk akal?!?!
Penulis (Haryoko R. Wirjosoetomo) adalah konsultan psikologi, banyak memuat tulisan sejenis, bisa browsing untuk menemukannya.
Mudah-mudahan kita bisa mempertahankan KEWARASAN kita masing-masing.
Sekilas pengertian ISTILAH: CROC BRAIN DAN HYPNOWRITING
===================================================
Kenapa oposisi yang notabene orang-orang berpendidikan (mulai Dosen, Dokter, Ilmuwan, Mahasiswa dan orang-orang terpelajar lainnya) banyak yang tersangkut dengan kasus hukum hanya karena hate speech (ujaran kebencian)? Apakah karena tidak bisa mengontrol emosi? Apakah karena sifa pembenci?
Padahal mereka adalah orang-orang yang seharusnya mengedepankan rasionalitas.
Sejujurnya saya agak terkejut ketika membaca aritikel dari Bpk. Haryoko R. Wirjosoetomo tentang Hypno Writing. Tentang Narasi Digital, tentang sebuah ilmu mengenai penulisan meme dan narasi di kelompok-kelompok yang cenderung radikal. Satu hal yang bisa ditarik kesimpulan adalah, Hypno Writing berdampak dan menimbulkan pola pikir primitif, barbar dan tidak mau menerima informasi yang faktual.
Oleh beliau disebut Croc Brain. Setelah saya googling, croc adalah singkatan dari crocodile yang artinya buaya dan brain artinya otak. Jadi, croc brain artinya artinya otak buaya. Wadhuuhh…. Ngeri, bukan?
Jika diamati dan dicermati, kita semua jadi maklum semaklum-maklumnya kenapa pendukung partai-partai oposisi yang disebut Kampret akan bersikeras menolak data dan Informasi yang kredibel. Mereka akan menutup diri dengan informasi-informasi yang lebih relevan. “Pokok e sampeyan salah, aku yang bener.” Itu fakta yang terjadi, bukan ?
Ketika Jokowi diisukan PKI, apa yang ada di pikiran mereka? PKI adalah kejam. PKI pernah makar. PKI memusuhi ulama.
Setelah isu PKI, lalu muncul Jokowi tidak Pro Islam, mengkriminalisasi ulama, apa eksesnya? Ruang isi kepala mereka semakin dibutakan oleh fakta bahwa Jokowi sudah puluhan kali berkunjung ke pesantren-pesantren, Jokowi bahkan memikirkan agar dari pesantren muncul santri-santri yang berkwalitas dalam berusaha dan berbisnis.
Yang paling fatal dikatakan adalah bahwa “Rezim Jokowi telah mendatangkan pekerja ilegal dari China”. Maka para pendukung mereka akan gelap mata dan dalam alam bawah sadar mereka akan berpikir ringkas: Celaka! Lapangan kerja sudah direbut oleh China. Celaka! China telah menguasai ruang-ruang yang saya butuhkan. Lalu aku mau kerja apa? Ini yang membuat mereka semakin kalap.
Apakah narasi digital yang membuat banyak orang menjadi primitif dikerjakan oleh orang sembarangan? Ya, jelas tidak, Dul. Mereka mempunyai team ahli. Mereka mempunyai tenaga ahli di bidangnya agar kemenangan yang 48% di Pilpres 2014 menjadi modal.
Jika ustadz Tengku, akun Gerindra serta PKS membuat hiruk pikuk termasuk #GantiAnu, sejatinya mereka selalu dan selalu menghipnotis para pendukungnya agar semakin terlelap, semakin bisa diengkuk-engkuk untuk dijadikan perkedel. Jika ke depan, apalagi tahun politik, polisi semakin sibuk menangkapi orang-orang yang menghina presiden, tentu ini sejatinya kontra produktif. Kasihan Pak Polisi. Namun, bagaimana lagi? Mau dibiarkan? Ya, rusak negeri ini.
Itulah cara-cara primitif dan bar-bar. Kasihan para pendukung oposisi, bukan?